 |
| wibu-elit.blogspot.com |
Jika Anda suka menonton anime, membaca manga, atau mendengarkan musik Jepang, mungkin Anda pernah mendengar istilah wibu. Wibu adalah sebutan untuk orang-orang yang bukan asli Jepang, namun sangat mencintai budaya Jepang. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada juga sebutan lain untuk wibu, yaitu wibu bau bawang? Apa arti dan asal mula sebutan ini?
Hari Wibu Sedunia
Sebelum membahas tentang wibu bau bawang, mari kita mengenal lebih jauh tentang wibu. Tahukah Anda bahwa ada Hari Wibu Sedunia yang diperingati setiap tanggal 15 Desember? Meskipun tidak resmi, hari ini menjadi momen bagi para wibu untuk merayakan kecintaan mereka terhadap budaya Jepang.
Hari Wibu Sedunia pertama kali ditetapkan oleh komunitas wibu di dunia maya sebelum tahun 2013. Saat itu, situs-situs forum dan blog sedang populer sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi bagi para wibu. Salah satu komunitas di blog tumblr mengusulkan untuk menetapkan tanggal 15 Desember sebagai Weaboo Day, yang kemudian disebarkan ke komunitas-komunitas lain.
Weaboo adalah kata asal dari wibu, yang pertama kali muncul dalam komik strip The Perry Bible Fellowship karya Nicholas Gurewitch. Namun, kata ini tidak memiliki makna khusus seperti yang dikenal sekarang. Menurut jurnal The Weeaboo Subculture: Identification and Performance, weaboo adalah kata ganti dari ‘wapanese’, yang berarti wannabe Japanese atau white Japanese.
Wapanese adalah istilah yang digunakan untuk menyindir orang-orang yang bukan asli Jepang, namun berusaha keras untuk menjadi seperti orang Jepang. Mereka sering mengeklaim diri sebagai orang yang paling tahu tentang Jepang, padahal hanya berdasarkan pada konsumsi media populer seperti anime dan manga.
Wibu Bau Bawang
Namun, tidak semua wibu disukai oleh orang lain. Ada juga sebagian wibu yang dianggap terlalu berlebihan dan mengganggu dalam menunjukkan kecintaannya terhadap budaya Jepang. Mereka inilah yang disebut sebagai wibu bau bawang.
Wibu bau bawang adalah istilah ejekan yang pertama kali dicetuskan oleh seorang YouTuber bernama Ericko Lim. Dia menghadiri sebuah acara cosplay dan mencium bau tak sedap dari beberapa peserta yang ternyata adalah wibu. Dia menduga bahwa mereka jarang mandi karena terlalu sibuk menonton anime atau bermain game.
Selain jarang mandi, wibu bau bawang juga ditandai dengan kebiasaan mereka yang suka menerapkan budaya Jepang dalam berbagai aspek kehidupannya. Misalnya, mereka sering mengenakan pakaian khas Jepang, membicarakan hal-hal berbau Jepang, atau menggunakan aksen berbicara ala Jepang. Mereka juga cenderung tidak punya kehidupan sosial yang normal karena terlalu fanatik dengan hobi mereka.
Wibu bau bawang menjadi stigma negatif yang melekat pada wibu. Banyak orang yang mengolok-olok atau menghina wibu dengan sebutan ini. Namun, apakah semua wibu pantas disebut sebagai wibu bau bawang? Tentu tidak. Ada juga banyak wibu yang bisa menyeimbangkan antara kecintaannya terhadap budaya Jepang dengan kehidupan sehari-hari.
Jadi, jika Anda adalah seorang wibu, jangan sampai menjadi wibu bau bawang. Tetaplah menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta bersikap sopan dan menghormati orang lain. Jangan juga memaksakan budaya Jepang kepada orang lain yang tidak tertarik atau tidak mengerti. Jadilah wibu yang cerdas dan berbudi luhur.
