 |
| Sukuna |
ID.ANIMEKO.ORG - Sukuna adalah salah satu karakter utama dalam manga dan anime Jujutsu Kaisen. Dia adalah Raja Kutukan yang memiliki 20 jari yang tersebar di seluruh dunia. Dia bisa bangkit kembali dengan mengambil alih tubuh orang yang memakan jarinya, seperti Yuji Itadori dan Megumi Fushiguro. Sukuna memiliki kekuatan yang sangat besar, bahkan mampu melawan Satoru Gojo, penyihir jujutsu terkuat saat ini.
Sukuna dikenal sebagai ahli dalam teknik penebas, yaitu teknik kutukan yang menggunakan energi kutukan untuk menciptakan pisau-pisau tajam yang bisa memotong apapun. Dia memiliki beberapa variasi dari teknik penebas, seperti Dismantle, Cleave, dan Slash. Dia juga memiliki domain ekspansi yang disebut Malevolent Shrine, yaitu sebuah kuil raksasa yang bisa menghancurkan segala sesuatu di dalamnya.
Namun, di episode 16 anime Jujutsu Kaisen, Sukuna mengejutkan semua orang dengan mengeluarkan teknik api, yaitu teknik kutukan yang menggunakan energi kutukan untuk menciptakan api yang bisa membakar apapun. Dia menggunakan teknik api ini untuk melawan Jogo, seorang kutukan tingkat khusus yang menguasai elemen api. Sukuna bahkan bisa membuat panah api yang bisa menembus domain ekspansi Jogo.
Dari mana asal teknik api Sukuna? Bagaimana dia bisa menguasai teknik api, padahal selama ini dia hanya menggunakan teknik penebas? Apakah dia memiliki teknik kutukan lain yang belum ditunjukkan? Di artikel ini, kita akan membahas beberapa teori yang mungkin menjelaskan asal-usul teknik api Sukuna.
1. Teori Pertama: Teknik yang Berasal dari Tanda Kutukan
Salah satu ciri khas Sukuna adalah tanda kutukan yang muncul di tubuhnya ketika dia mengambil alih tubuh wadahnya. Tanda kutukan ini berbentuk garis-garis hitam yang menyerupai tato. Tanda kutukan ini sebenarnya adalah simbol dari kejahatan yang pernah dilakukan Sukuna di masa lalu, seperti membunuh dan memakan manusia dan kutukan.
Ada teori yang mengatakan bahwa tanda kutukan ini tidak hanya sebagai hiasan, tetapi juga sebagai sumber kekuatan Sukuna. Teori ini menyatakan bahwa Sukuna bisa mendapatkan kekuatan dan teknik kutukan dari korbannya yang dia bunuh dan makan. Setiap kali Sukuna mendapatkan kekuatan dan teknik baru, dia akan mendapatkan tanda kutukan baru di tubuhnya.
Teori ini didukung oleh fakta bahwa di manga Jujutsu Kaisen, Sukuna pernah mengatakan “buka” sebelum menggunakan teknik api. Saat itu, ada tanda kutukan berbentuk kotak yang muncul di bahunya. Teori ini mengasumsikan bahwa tanda kutukan kotak itu adalah tanda dari teknik api yang pernah Sukuna dapatkan dari salah satu korbannya. Ketika Sukuna mengatakan “buka”, dia sebenarnya sedang mengaktifkan tanda kutukan itu untuk mengeluarkan teknik api.
2. Teori Kedua: Kemampuan Mempelajari dengan Cepat
Teori ini berdasarkan pada kemampuan Sukuna yang bisa mempelajari teknik kutukan baru dengan sangat cepat, bahkan hanya dengan melihat sekali. Sukuna pernah menunjukkan kemampuan ini ketika dia bertarung melawan Gojo. Sukuna bisa menggunakan teknik kutukan Reverse untuk menyembuhkan dirinya sendiri setelah terkena domain ekspansi Gojo. Sukuna juga bisa mengubah dirinya menjadi benda kutukan setelah melihat Kanenbun melakukannya.
Teori ini mengatakan bahwa Sukuna bisa mengeluarkan teknik api karena dia sudah mempelajarinya dari Jogo selama pertarungan mereka. Sukuna bisa menyerap dan mengubah energi kutukannya menjadi elemen api, sehingga dia bisa menggunakan teknik yang sama dengan Jogo. Teori ini diperkuat oleh ucapan Sukuna yang mengatakan bahwa dia akan bertarung dengan kemampuan Jogo. Teori ini mengartikan ucapan itu secara harfiah, yaitu Sukuna mengcopy teknik Jogo setelah mempelajarinya dengan cepat.
 |
| Panah Api Sukuna |
3. Teori Ketiga: Pelajaran Selama Ribuan Tahun
Teori ini berhubungan dengan jari-jari Sukuna yang tersebar di seluruh dunia. Jari-jari Sukuna adalah sisa-sisa tubuh Sukuna yang disegel di era Heian. Jari-jari Sukuna tidak bisa dihancurkan oleh siapa pun, bahkan oleh Gojo. Satu-satunya cara untuk menghancurkan jari-jari Sukuna adalah dengan membuat Sukuna bangkit kembali dengan kekuatan penuh, yaitu dengan mengumpulkan 20 jarinya, lalu membunuhnya.
Teori ini mengatakan bahwa jari-jari Sukuna tidak hanya sebagai wadah untuk menyimpan kekuatan Sukuna, tetapi juga sebagai media untuk Sukuna belajar teknik kutukan baru. Teori ini menyatakan bahwa jari-jari Sukuna bisa menyerap dan mempelajari energi kutukan dari tempat-tempat yang dia berada selama ribuan tahun. Dengan begitu, Sukuna bisa mendapatkan teknik kutukan yang beragam dari berbagai sumber.
Teori ini didukung oleh fakta bahwa salah satu jari Sukuna pernah berada di tubuh Finger Bearer, yaitu kutukan yang bisa mengeluarkan panah energi kutukan. Teori ini mengasumsikan bahwa jari Sukuna yang ada di tubuh Finger Bearer sudah menyerap dan mempelajari teknik panah energi kutukan itu. Ketika jari-jari Sukuna dari tempat lain menyatu, maka jari Sukuna yang ada di tubuh Finger Bearer akan memberikan teknik panah energi kutukan itu kepada Sukuna. Dengan sedikit modifikasi, Sukuna bisa mengubah teknik panah energi kutukan itu menjadi panah api.
Teori ini juga mengasumsikan bahwa Sukuna bisa mendapatkan elemen api dari sumber lain, seperti dari energi kutukan Jogo yang membawa 10 jari Sukuna. Dengan begitu, Sukuna bisa menggabungkan energi kutukan api dari berbagai sumber untuk menghasilkan teknik api yang sangat kuat.
4. Teori Keempat: Teknik dari Kuil Sukuna
Teori ini berdasarkan pada domain ekspansi Sukuna yang disebut Malevolent Shrine. Domain ekspansi adalah teknik kutukan yang menciptakan ruang khusus yang menguntungkan penggunanya. Domain ekspansi Sukuna berbentuk kuil raksasa yang bisa menghancurkan segala sesuatu di dalamnya dengan pisau-pisau tajam yang berasal dari teknik penebas Sukuna.
Teori ini mengatakan bahwa kuil Sukuna tidak hanya sebagai tempat untuk menghancurkan lawannya, tetapi juga sebagai tempat untuk menyimpan teknik kutukan Sukuna. Teori ini menyatakan bahwa Sukuna memiliki banyak teknik kutukan yang berbeda-beda, dan dia menyimpannya di dalam kuilnya. Ketika Sukuna ingin menggunakan teknik kutukan tertentu, dia harus membuka kuilnya untuk mengakses teknik itu.
Teori ini didukung oleh fakta bahwa di manga Jujutsu Kaisen, Sukuna pernah mengatakan “buka” sebelum menggunakan teknik api. Saat itu, ada tanda kutukan berbentuk kotak yang muncul di bahunya. Teori ini mengasumsikan bahwa tanda kutukan kotak itu adalah pintu untuk mengakses teknik api Sukuna yang ada di dalam kuilnya. Ketika Sukuna mengatakan “buka”, dia sebenarnya sedang membuka pintu itu untuk mengeluarkan teknik api.
5. Teori Kelima: Bagian dari Teknik Memasak
Teori ini agak berhubungan dengan teori sebelumnya, yaitu teknik yang berasal dari kuil Sukuna. Namun, teori ini akan menjelaskan lebih rinci tentang teknik penebas Sukuna dan hubungannya dengan teknik api Sukuna.
Teknik penebas Sukuna dalam bahasa Inggris disebut Malevolent Shrine, sedangkan dalam bahasa Jepang disebut Fukuma Mizushi. Fukuma berarti tempat iblis bersemayam, sedangkan Mizushi berarti mata air atau sumber air. Dalam konteks ini, teori ini mengasumsikan bahwa kuil Sukuna, yang merupakan bagian dari teknik penebas, sebenarnya merupakan sumber energi kutukan Sukuna yang beragam, termasuk teknik api.
Dalam proses memasak, khususnya dalam kehidupan sehari-hari, beberapa resep atau teknik memasak memerlukan bahan-bahan atau elemen yang berbeda untuk menciptakan hasil akhir yang istimewa. Begitu juga dengan Sukuna, yang mungkin memiliki "resep" khusus atau elemen yang berbeda di dalam kuilnya untuk menciptakan teknik kutukan tertentu, seperti teknik api.
Teori ini mempertimbangkan fakta bahwa teknik penebas Sukuna memiliki elemen pisau tajam yang sangat tajam dan mematikan. Dalam proses memasak, pisau seringkali digunakan untuk memotong dan mengolah bahan-bahan dengan presisi tinggi. Dengan analogi ini, kuil Sukuna dapat dianggap sebagai tempat di mana Sukuna "memasak" atau menciptakan teknik kutukan yang berbeda, termasuk teknik api.
Apapun asal-usul teknik api Sukuna, kehadiran elemen ini memberikan dimensi baru pada karakternya dan memperkaya pertarungan dalam dunia Jujutsu Kaisen. Seperti banyak misteri lainnya dalam cerita ini, para pembaca dan penonton dapat terus berspekulasi dan mencoba mengungkap rahasia-rahasia menarik di balik kekuatan Sukuna.
